Bahan Bakar Minyak atau sering disingkat dengan BBM biasanya ditentukan dengan nilai US Dollar per barrel. Untuk 1 barrel minyak mungkin akan terus naik hingga dihargai sekitar US$110. Jika dilakukan kalkulasi harga, maka dalam 1 Barrel terdapat 152 liter, jadi harga per liternya US$0.72. Jika asumsi harga nilai kurs Dollar dengan Rupiah dipatok menjadi Rp 9.200, maka nilai yang dihasilkan adalah Rp 6.657,89 per liternya.
Jika pemerintah menggunakan angka asumsi kenaikan harga BBM adalah Rp 2.500,00 dari Rp 4.500,00 pada awal bulan April 2012, maka harganya akan menjadi Rp 7.000,00. Dengan harga yang tinggi tersebut, maka BBM tidak perlu disubsidi lagi, karena sudah sesuai dengan harga pasar. Bahkan jika diperhitungkan dengan asumsi diatas juga, pemerintah dan ataupun pedagang minyak pun masih ada kelebihan uang sebesar Rp 342,11.
Masalah subsidi memang masalah krusial!!! Kenaikan harga BBM yang ekstrim akan menimbulkan banyak bencana di kalangan masyarakat bawah, pedesaan, petani, nelayan, pedagang, anak-anak sekolah atau kuliahan, ibu-ibu rumah tangga, jasa angkutan, pabrik, dan seterusnya. Padahal jika para pemimpin pemerintahan mau memperketat anggaran belanja departemennya, mungkin bisa membeli BBM tersebut, dan kemudian harus menjelaskan setelah itu tidak ada lagi namanya BBM subsidi dan anggaran untuk mengatasi kemiskinan apakah berupa BLT, dan sebagainya.
Memperketat belanja departemen dan mengalihkan dananya untuk membeli BBM ini akan sangat membantu semua rakyat dan jika dilakukan dengan tulus ikhlas dan penuh kasih oleh seluruh pemimpin, maka otomatis cara pandang dan penilaian rakyat terhadap para pemimpin pun akan berubah total dari pesimis akan menjadi optimis. Bahwa hari gini, masih ada imam-imam yang dermawan, yang perduli, perhatian, merih, bijaksana, dan penuh kasih. Kemudian para pemimpin dapat melakukan sosialisasi, bahwa untuk subsidi BBM atau yang terkait sudah dihapuskan dan BBM akan dibeli dengan harga pasar, serta akan dilakukan juga pemakaian energi alternatif dan teknolgi canggih untuk membangun bangsa dan negara.
BBM subsidi jika dilihat dari aplikasinya di lapangan atau langsung aja kita ke SPBU atau POM Bensin terdekat, maka yang menikmati sebagaian besar adalah mobil-mobil pribadi atau mewah, pengusaha, dan atau diselewengkan atau diseludupkan dengan cara dijual ke pabrik-pabrik atau negara-negara tetangga! Realitas yang terjadi di kampung nelayan, para nelayan tetap harus membelinya lebih mahal dan kebutuhan sekali pergi menangkap ikan ke laut mencapai 50 liter. Harga resmi memang Rp 4.500,00, tetapi BBM yang harus dibeli di perkampungan akan menjadi Rp 5.000,00 atau lebih!
Menyikapi masalah pemberian bantuan untuk mengatasi kemiskinanpun tidak merata dan adil. Maksudnya ada yang dapat, ada yang tidak kebagian, ada yang lupa diberikan uangnya, ada yang tidak tercatat, dan yang paling parah ada oknum yang bermain untuk mendapatkan uang yang sangat banyak. Memang sekarang telah banyak diberitakan, bahwa PPATK atau BPK atau KPK atau Badan Audit Keuangan lainnya, menemukan Rekening Gendut milik para pejabat??? Tetapi sebenarnya yang dilakukan oleh semua badan keuangan atau KPK seharusnya adalah menyisir setiap rumah pejabat atau kerabat atau bungker-bungker yang dicurigai sebagai tempat penyimpanan uang kartal mereka dan bukan rekening banknya saja. Jadi uang atau dana yang seharusnya didistribusikan secara merata dan adil akan sampai pada rakyat yang benar-benar membutuhkan.
Sisi lain, bantuan untuk mengatasi kemiskinan adalah yang dibutuhkan adalah kail, bukan ikannya. Maksudnya adalah yang benar-benar dibutuhkan oleh rakyat adalah lapangan pekerjaan yang membumi dan merakyat. Pekerjaan yang bukan dibuat oleh KAUM KAPITALIS. Pekerjaan yang sederhana, kreatif, inovasi, gotong-royong, tidak mengandung pamrih atau embel-embel lainnya, pekerjaan yang tidak menyiksa atau membuat sengsara atau menambah penderitaan baru (TKW), dan atau segala macam pekerjaan yang memiliki bobot agar semua lapisan masyarakat dapat menikmati secara adil, makmur, dan sejahterah untuk sekarang dan dikemudian hari.
Pengunaan BBM di bumi pertiwi ini, mencapai jutaan kilo liter dan angka ini terus bertambah. Jika dilihat dari hukum dagang "PERMINTAAN banding dengan HARGA", maka semakin tinggi permintaan BBM, maka harganya pun akan naik. Produsen pun tahu bahwa mereka tidak akan untung banyak, karena sumur-sumur minyak fosil mereka pun pada saat tertentu juga akan habis dan tutup. Padahal peralatan yang diperlukan dan membayar para pekerja tambang minyak ini juga mahal.
Akhir kata, Kenaikkan BBM atau tingginya perubahan nilai tukar Rupiah terhadap valuta asing lainnya, negara manapun tidak akan dapat membendungnya. Nilai itu akan terus naik, jika para pakar, ahli, bangsa, dan negara tidak segera memikirkan energi alternatif dan teknologinya yang cocok untuk kultur di bumi pertiwi ini. Mari bersatu dan teguhkanlah agar semua yang dilakukan tidak sia-sia dan berguna bagi kita dan anak cucu nanti.
Artikel lainnya:
Isu Kenaikan Harga BBM
Harga BBM
Wow! Harga Emas Mencapai Rp 500.000,- Lebih
Ini Moneter Baru
Bermanfaat Asal Tepat
Hiduplah Sesuai Kemampuan
Menikah dengan Ratu Jin Cantik
13 Cara Memanggil Setan
Bagaimana Mengontrol Emosi?
Whistleblower
Republik Gayus
Buku Membongkar Gurita Cikeas
Tahun Kabisat
Tuesday, March 6, 2012
Cinderella
Cinderella adalah kisah seorang putri cantik yang dikurung oleh ibu tirinya agar tidak bertemu dengan orang lain hingga menjadi istri seora...
-
Homepage adalah halaman muka pada situs perusahaan atau pribadi seseorang yang ditayangkan di internet. Homepage akan selalu tampil dengan m...
-
Membaca setiap hari adalah baik dan menjaga kesehatan organ tubuh seperti anggota gerak, mata, dan otak. Tubuh menjadi sehat dan segar. Diri...