Pertamina Mulai Mencoba

PEMERINTAH sudah memberi "titah" kepada badan usaha yang mengelola bahan bakar agar mencampur bahan bakar nabati (BBN) ke dalama bahan bakar minyak (BBM).

Sebagai badan usaha yang mendapat tugas menyediakan dan mendistribusikan BBM bersubsidi, Pertamina pun langsung melaksanakan perintah tersebut. Mencampur premium dengan bahan bakar nabati (BBN).

"Ini sesuai Peraturan Menteri (Permen) ESDM No.32/2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan Dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain," ungkap Vice President Corporate Communication Pertamina, Mochammad Harun.

Dalam Permen ESDM tersebut menyebutkan badan usaha wajib mencampurkan BBN ke dalam BBM bersubsidi untuk transportasi sebanyak 2,5%. Jadi, ia mengungkapkan premium atau solar yang dijual Pertamina sudah mengandung Bahan Bakar Nabati.

Penggunaan BBN ke dalam premium atau solar sebagai bentuk dukungan Pertamina terhadap kebijakan energi nasional yang akan meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan. Bahkan pada 15 Februari 2012, BUMN yang bergerak di sektor migas ini menambah penggunaan Fatty Acid Methyl Ester (FAME) sejenis BBN pada produk bio-solar yang semula 5% menjadi 7,5%.

"Penambahan FAME juga berguna untuk menekan impor solar yang jelas-jelas disubsidi," jelasnya. Seperti diketahui dalam APBN 2012, kuota BBN jenis biodiesel ditetapkan 722 ribu kilo liter (kl).


TUNGGU SUPPLIER

Soal kemungkinan memperbesar campuran BBN ke premium, Harun mengaku Pertamina juga berkeinginan untuk melakukannya. Persoalannya sampai sekarang belum ada supplier yang mau memasok BBN. Mungkin terkait hitung-hitungan ekonomis. Kebanyakkan supplier BBN lebih senang memasok ke sektor makanan daripada untuk bahan bakar," jelasnya.

Padahal, pihaknya ingin mengutamakan pemasok BBN dalam negeri. Sebab diharapkan ke depan akan mendukung tumbuhnya industri produsen BBN dan membuka lapangan kerja. (setiawan/us)


Sumber:
POSKOTA, BIOETHANOL, Halaman 10C
Sabtu, 10 Maret 2012
16 Pon Bakda Mulud 1945
17 Rabiul Akhir 1433 H
18 Ji Gwee 2563