Melihat judul tersebut dan apabila dibandingkan pada zaman pra-sejarah, manusia hidup dengan berburu dan sangat damai. Memasuki abad sebelum masehi mengatakan bumi itu datar dan berujung pada maut. Kemudian pada abad Masehi hal tersebut terbantahkan, bahwa bumi itu bulat. Memasuki abad ke 20 yang disebut juga sebagai abad komputer dan digitalisasi, perang dan kesengsaraan pun tak dapat dihindari.
Era Dinosaurus, bumi begitu damai. Era evolusi, bumi mulai terusik dengan perburuan, dan lainnya. Di Era Manusia dengan teknologi canggihnya seperti sekarang ini membuat bumi menjadi tak karuan. Hidup tidak boleh miskin dan tidak boleh sakit, walaupun cari uang atau pekerjaan sangat-sangat susah. Hidup yang semakin menekan dan mendesak makhluk hidup lainnya. Alam pun mulai gersang dan es di kutub mulai mencair.
Revolusi, kerusuhan, penjajahan, bom bunuh diri, membunuh makluk hidup lainnya dan bahkan bunuh diri sering terjadi di Era Manusia ini. Fenomena ini akan terasa, jika pemerintah dan pejabat yang berwenang tidak segera mengatasinya. Masa bodoh dan ketidakperdulian satu sama lain untuk saling menolong, saling berbagi, saling mengasihi, dan sebagainya dapat dengan cepat merusak kehidupan di muka bumi ini.
Ketika kesulitan datang, masalah, beban hidup, stress, dan tidak sanggup menghadapi dan memasuki kehidupan di ERA MANUSIA ini yang kejam, tanpa belas kasihan, fitnah hingga membunuh, membuat semua tatanan kehidupan menjadi neraka yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.
Hampir semua orang dalam hidupnya pernah memiliki pikiran "lebih baik saya mati saja", "kalau saya mati, saya tidak usah menghadapi segala persoalan rumit ini", "mati tampaknya lebih menyenangkan", "kalau saya mati, saya akan lepas dari penderitaan ini" dan sebagainya.
Pikiran atau perasaan yang demikian biasanya timbul ketika seseorang merasa tidak sanggup lagi menanggung beban hidupnya. Ketika seseorang merasa tidak memiliki daya untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya dan merasa tidak ada orang lain yang mau memperhatikan dan membantunya keluar dari permasalahan tersebut.
Dan seperti dikatakan di atas, hampir semua orang pernah merasakannya dan berpikir "mati" adalah sesuatu yang lebih baik. Anda tidak sendiri.
Fenomena bunuh diri memang menarik. Ada berbagai latar belakang penyebab dan pencetusnya. Seringkali hal ini membingungkan keluarga, kerabat, teman-teman dan lingkungan sekitar.
PERILAKU BUNUH DIRI
Jakarta - Rencana Surya Pranata Sidauruk untuk merayakan Valentine tidak kesampaian. Tiga hari menjelang Hari Kasih Sayang itu, anggota polisi itu bunuh diri dengan menembakkan pistol di pelipisnya. Pria berusia 25 tahun itu tidak sanggup lagi hidup setelah asmaranya dengan sang kekasih, Dewi, kandas.
Aksi yang dilakukan Surya menambah daftar catatan kasus bunuh diri yang terjadi di Indonesia, khususnya di Jakarta pada 2011. Bukan tidak mungkin pada tahun ini aksi bunuh diri bakal meningkat dari sebelumnya. Dari catatan Divisi Humas Polda Metro Jaya dari tahun ke tahun kasus bunuh diri di wilayah Polda Metro Jaya terus meningkat. Misalnya, pada tahun 2009 kejadian bunuh diri mencapai 165 kasus. Sementara 2010, angka bunuh diri meningkat jadi 176 kasus.
Bila melihat data-data yang ada, hampir 2 hari sekali terjadi kasus bunuh diri. "Modus bunuh diri yang dilakukan dengan berbagai cara," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Baharrudin saat dikonfirmasi.
"Mengapa orang ingin melakukan bunuh diri? Dalam kalimat yang pendek saya rangkum dalam kalimat karena tantangan dan tuntutan kehidupan yang semakin kompleks, sementara kepedulian (kepada sesama dan lingkungan) yang semakin rendah," kata psikolog Tiwin Herman.
Menurut Tiwin, bunuh diri pada dasarnya bisa dibagi dalam 2 katagori. Pertama committed suicide yakni ada tekad untuk bunuh diri yang dilandasi karena adanya suatu keyakinan tertentu. Misalnya didasari keyakinan agama seperti melakukan bom bunuh diri, atau bunuh diri berjamaah oleh anggota sekte. Dilandasi patriotisme seperti meledakkan diri diantara musuh. Didasari potres atau perlawanan sosial seperti membakar diri dan didasari keyakinan budaya seperti melakukan Harakiri (kehormatan).
Kategori bunuh diri kedua adalah Cry For Help' yakni tekad membunuh diri karena disebabkan merasa sendiri (dan putus asa) dalam menghadapi permasalahan kehidupan sehingga tidak bisa lagi melihat sisi sisi positif dari suatu kehidupan. Contohnya bunuh diri karena perselingkuhan, bunuh diri karena putus cinta seperti dalam kasus yang dialami Surya. Lalu karena putus asa dengan penyakitnya yang tidak kunjung sembuh, karena dikucilkan, karena kemiskinan ataupun karena depresi yang merupakan mayoritas penyebab bunuh diri.
Pelaku bunuh diri bisa siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Tidak ada profil yang khas baik dari sisi usia, pendidikan, warna kulit, jenis kelamin maupun strata sosial. Tetapi ada yang khas dari pelaku pada umumnya, yaitu adalnya perubahan pada perilakunya (yang disebabkan karena depresi).
Adapun indikasinya adalah terjadi perubahan perilaku yakni menarik diri dan sering membicarakan masalah kematian. Misalnya dengan bilang "kalau begini aku mati saja". "Aku mau bunuh diri". "Buat apa aku hidup”. “Aku nggak mau hidup lebih lama lagi" dan sebagainya.
Indikasi lainnya yakni adanya perubahan emosi yakni bercerita tentang perasaannya yang sepi, tidak bisa menolong diri sendiri, ataupun merasa tidak berharga. Kemudian juga kehilangan hasrat dengan hal-hal yang biasa dilakukannya. Lalu mengalami depresi (kesedihan mendalam, hilangnya keinginan melakukan sesuatu, gangguan tidur dan makan) yang semakin buruk.
"Ada perubahan yang tiba-tiba, tidak terduga, dari perasaan sangat sedih menjadi tenang atau tiba-tiba sangat gembira. Tanda atau gejala inilah yang semestinya kita perhatikan agar orang tidak jadi bunuh diri," jelas Tiwin yang menggagas situs Jangan bunuhdiri.net tersebut.
Sementara psikolog Sarlito Wirawan berpendapat orang melakukan bunuh diri karena dia kehilangan makna hidupnya. Orang kehilangan makna hidup bisa karena sakit jiwa atau karena masalah yang tidak bisa diatasinya. Masalah itu bisa karena rasa bersalah, misalnya tidak bisa membayar utang, anak-isterinya terlantar, rasa malu atau memalukan nama keluarga, kehilangan harga diri dan lain lainnya, atau karena suatu idealisme yang tidak tercapai, seperti gagal cinta, atau karena idealisme itu bisa diperolah di alam baka sana. Ini seperti dalam kasus bom bunuh diri di mana mengharapkan imbalannya di surga.
ORANG KAYA
Belakangan modus bunuh diri dengan melompat dari ketinggian, seperti gedung bertingkat, cenderung meningkat. Untuk modus seperti ini, diakuinya, cukup menyita perhatian Polda Metro Jaya. Berdasarkan data Humas Polda Metro Jaya, pada periode 2010, kasus bunuh diri dengan cara terjun dari ketinggian, menjadi urutan tertinggi kedua setelah gantung diri, dengan jumlah 7 kasus. Sementara angka gantung diri tercatat 83 kasus, Minum racun 3 kasus, potong nadi 5 kasus, bakar diri 1 kasus, tembak diri 1 kasus, cebur diri 2 kasus. Selebihnya dengan cara-cara lain.
Meningkatnya kasus bunuh diri dari gedung tinggi menurut psikolog dari Universitas Indonesia, Liza Malrielly Djaprie sebagai sebuah petanda kalau bunuh diri bukan hanya dilakukan orang miskin. Sebab gedung-gedung tinggi itu lokasi yang sering dikunjungi kalangan menengah ke atas, seperti mal atau aparteman.
"Kalau orang miskin atau kurang mampu yang ingin bunuh diri dengan cara melompat dari ketinggian umumnya memilih menara PLN atau BTS. Karena mereka tidak terbiasa masuk ke hotel, apartemen atau ke mal-mal," begitu kata Liza kepada detikcom.
Ditambahkan Liza, adanya peningkatan jumlah orang kaya yang bunuh diri di Indonesia menunjukan depresi atau stres tidak hanya dimiliki oleh orang-orang miskin. Sebab tingkat stres justru banyak terjadi di lingkungan masyarakat yang tingkat ekonominya tinggi.
Fenomena bunuh diri yang dilakukan oleh orang-orang kaya itu bisa dilihat dari maraknya upaya bunuh diri yang dilakukan di mal, apartemen, maupun hotel. Lokasi-lokasi tersebut, terang Liza, merupakan tempat yang biasa dikunjungi orang-orang kaya. Jadi ada keterkaitan antara lokasi bunuh diri dan latar belakang orang yang bunuh diri.
Sementara Sosiolog lulusan Universitas Kebangsaan, Malaysia, Musni Umar mengatakan, pola hidup masyarakat kota, khususnya Jakarta, yang semakin individualis menjadi salah satu faktor mengapa banyak kalangan menengah ke atas yang bunuh diri.
Menurut Musni, mereka yang bunuh diri kebanyakan orang yang menyendiri sehingga tidak berintegrasi dengan lingkunannya. Ketika orang tersebut menghadapi masalah, tidak ada teman, kerabat, atau tetangga tempat berkeluh kesah.
"Dalam kondisi ini, orang yang tidak berintegrasi dengan lingkungannya tersebut merasa dirinya tidak ada harapan lagi. Sehingga memilih bunuh diri," terang Musni kepada detikcom. Adapun faktor yang mendesak seseorang bunuh diri, lanjutnya, yang paling banyak biasanya disebabkan faktor ekonomi. Apalagi saat ini biaya hidup semakin tinggi sementara penghasilan tidak berubah.
Di tengah kegalauan itu, mereka sangat membutuhkan orang lain. Paling tidak mereka merasa punya sedikit harapan dan tidak merasa seolah dunia ini telah berakhir baginya. Untuk itu dibutuhkan peran serta masyarakat, tokoh agama, maupun pemerintah.
"Pemerintah dan tokoh agama fungsinya sangat penting untuk menumbuhkan harapan. Sehingga masyarakat yang mengalami masalah bisa terhindar dari keinginan untuk bunuh diri,"pungkasnya. (ddg/iy)
Jika anda butuh bantuan mendesak, silahkan hubungi:
021 9696 9293 atau janganbunuhdiri@yahoo.com
http://www.janganbunuhdiri.net/
http://janganbunuhdiri.net/jbd-info/
http://groups.yahoo.com/group/janganbunuhdiri/
YANG SERING TERJADI
Pada tahun 2010, tercatat di Jepang, ada 424 orang melakukan bunuh diri, karena tidak mendapatkan pekerjaan.
Ibu yang tega membunuh anaknya sendiri, mulai dari menyiksa, mengunci di rumah empat buah hatinya, karena ditinggal suami yang entah kemana, beban dan himpitan hidup sehingga si ibu tega melakukannya.
Para remaja atau ibu-ibu muda pun juga tega membunuh bayinya melalui aborsi, dikubur hidup-hidup, dibuang ke sungai atau tempat sampah. Ada juga remaja yang tega membunuh orang tuanya karena tidak diberikan HP atau sepeda motor.
Ibu-ibu yang belum siap atau hamil diluar nikah pun bisa saja melakukan bunuh diri, karena malu digosipin di kampungnya. Ada juga yang melakukan tawuran atau berkelahi hingga mati untuk memperebutkan seorang gadis yang menjadi buah hatinya.
Dikalangan artis, pejabat, orang kaya, dan sebagainya, apabila frustasi menggunakan minuman keras, narkoba hingga overdosis dan menyebabkan kematian. Ada juga yang menggunakan obat tidur atau bahkan tega menyakiti dirinya sendiri dengan seutas tali. Mereka mungkin malu karena ketahuan korupsi, dan tidak tenar lagi.
MENGAPA HARUS BUNUH DIRI?
Melalui siaran langsung yang ditayangkan secara LIVE di JAK TV pada tanggal 18-Februari-2011 20:14 WIB lalu, menurut Budayawan, M. Sobari, mengatakan:
- Bunuh diri dilakukan dengan aliran agama tertentu
- Di Jepang, bunuh diri menjadi budaya dan bisa menjadi dewa
- Frustasi tingkat tinggi yang tidak teridentifikasi dan disadari, Contoh: Anak SD yang tidak dapat bayar SPP melakukan bunuh diri, karena mungkin malu dengan teman-temannya, bahwa ia dilahirkan dari keluarga yang sederhana.
- Komunikasi antara pasturi yang mulai rusak, misalnya melalui perselingkuhan SMS, FB, dan sebagainya. Membuat salah satu pasangannya menjadi minder, malu, stress, dan akhirnya nekat bunuh diri.
- Menampar atau bisa saja membunuh orang lain, hal ini disebabkan karena seseorang itu dihadapkan pada sesuatu diluar frame kehidupannya dan ia tidak sanggup mengatasi itu. Misalnya saja TKW yang tidak sengaja membunuh majikannya diluar negeri atau membela diri ketika disiksa, dsbnya.
- Fenomena bunuh diri menggunakan seutas tali, meja, racun serangga, meloncat dari Mall, gedung-gedung tinggi, tidur di rel kereta api, menyebrang di jalan raya, mengebut dengan mobil/sepeda motor, OD, pisau yang tajam, dan sebagainya merupakan hal yang yang sering terekam di media-media dan dipikiran seseorang yang ingin bunuh diri.
Hal lain yang kecil juga bisa sebagai pemicu (trigger) untuk melakukan bunuh diri. Keputusaan dan mendengar berita-berita menjadi sangat bermakna bagi yang ingin bunuh diri.
Jika anda butuh bantuan mendesak, silahkan hubungi:
021 969 69 293 atau janganbunuhdiri@yahoo.com
http://www.janganbunuhdiri.net/
http://janganbunuhdiri.net/jbd-info/
http://groups.yahoo.com/group/janganbunuhdiri/
MENGAPA HARUS MATI?
Kisah memilukan yang bisa ditonton atau dibeli DVD filmnya melalui solusi@jawaban.com. Siaran ini ditayangkan oleh O-Channel setiap malamnya. Waktu itu diputar kisah mengenai seorang anak perempuan yang berhasil mengampuni pembunuh ibunya.
Dikisahkan, Anak perempuan itu sangat menderita, dendam, selalu banyak bertanya kepada Tuhan, dan mengeluh mengapa ibunya berpulang dengan cara begitu? Ia tidak iklas ibunya bisa meninggal dengan cara dibunuh. Sewaktu ibunya dibunuh oleh Yudi, ia sedang tidur di lantai 3. Kemudian ia menemukan ibunya sudah tidak bernafas lagi dan belumuran darah. Dan mulai saat itu ia selalu sedih, berduka, dendam, dan tidak bisa mengampuni.
Ditengah persungutan dan komplain kepada Tuhan, "MENGAPA IBUNYA BERPULANG DENGAN CARA BEGITU?", akhirnya ia sadar, bahwa dengan mengampuni orang yang telah membunuh, maka damai sejahterah datang dan menghapus segala dendam yang pernah ada.
Pesan dari Anak perempuan itu:
- Pergunakanlah waktu sebaik mungkin
- Selagi masih sempat, kasihilah anak, istri, suami, orangtua, saudara, keluarga, adik, kakak, om, paman, tante, orang disekitar kita dan sebagainya.
- Janganlah banyak bertanya, sehingga iman kita menjadi luntur.
- Mengampuni orang yang bersalah dan mungkin saja, sewaktu saat kita juga akan berpulang ke rumah BAPA dengan cara begitu.
Jika anda butuh bantuan mendesak, beban hidup terasa berat, stress, tidak ada teman yang diajak bicara, putus-asa, Anda dapat menghubungi kami:
COUNSELING CENTER 24 JAM
021-8992-1345
Sms: 0818.083.17017
solusi@jawaban.com
twiiter facebook @solusilife
SUMBER GAMBAR:
http://photo.net/photodb/photo?photo_id=8600605
Artikel Lainnya:
ImageGambarAsesoris Jari
Rambun Skin (Ahmad Dani Hair Style)
Hiduplah Sesuai Dengan Kemampuan
Bagaimana Mengontrol Emosi?
Atasi Sindrom "I don't like Monday!"
Fenomena Seks Bebas
Mengapa Harus Bunuh Diri???
Ojo Nesu-Nesu!!!
Yang Panik, Cantik, Kocak, Unik, Ciamik, dan Menarik
Kalender, Hari Libur, dan Hari Bersejarah
Hari Kasih Sayang
Tiga Film Dewasa
Film-> SAW Collections
Film-> Orgies
Film-> Scourge
http://imagegambar.blogspot.com/
http://www.twitter.com/ImageGambar/